PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Memasuki pekan kedua Januari 2023, harga keperluan pokok yang sempat naik di Kota Pekanbaru kini berangsur turun. Namun, inflasi masih berada di kisaran angka 7,04 persen.
Angka inflasi 7,04 persen itu adalah kisaran sepanjang 2022 lalu. Tingginya angka inflasi itu, berbanding terbalik dengan kondisi di lapangan. Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP menyebut harga keperluan pokok di Kota Bertuah tergolong stabil.
''Saya juga heran. Kemarin saya ke pasar, harga stabil. Tapi bisa inflasi kita mencapai angka 7,04 persen. Tapi memang angka 7,04 itu setahun dirata-ratakan. Puncak inflasi kita tahun 2022 di bulan Juli, itu sampai 7,38 persen,'' jelas Pj Wako Pekanbaru, Senin (9/1).
Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS), terang dia, tingginya harga jual cabai merah, rokok hingga beras masih menjadi pemicu inflasi di Pekanbaru.
Untuk itu guna mengendalikan inflasi, pemerintah kota berencana menjalin kerjasama dengan kabupaten/kota lain yang punya hasil pertanian cabai. ''Kita akan bantu transportasinya. Selain itu kita juga akan fokus berbicara dengan Gubernur Riau bagaimana kita bisa meningkatkan produksi minimal bahan pokok yang ada di Pekanbaru ini,'' ujarnya.
Kemudian untuk inflasi yang dipicu harga beras, lanjut Muflihun, disebabkan akibat banyaknya warga yang membeli beras premium. ''Karena banyak yang pake beras premium mungkin ya, jadi harga tinggi. Makanya kita gak bisa memaksakan (membeli beras yang tersedia di Bulog, red),'' singkatnya.
Harga Barang Pokok Mulai Turun
Dalam pada itu, pantauan Riau Pos, Senin (9/1) di Pasar Pagi Arengka dan Pasar Agus Salim, tampak mulai banyak pedagang yang kembali berjualan setelah sebelumnya ikut meliburkan diri dari aktivitas berjualan karena bertepatan dengan waktu liburan akhir tahun.
Salah seorang pedagang ikan, Adit mengaku saat ini harga keperluan pokok mulai mengalami penurunan harga sekitar Rp1.000 hingga Rp3.000 untuk penjualan ikan basah seperti ikan nila yang kini berkisar Rp38 ribu per kilogram (kg) dari Rp40 ribu per kg. Hal serupa juga diikuti oleh harga ikan lele yang sebelumnya sempat dijual berkisar Rp25 ribu turun menjadi Rp23 ribu per kg.
''Sudah ada yang turun, tapi ya tidak begitu banyaklah,'' kata dia.
Sementara itu, salah seorang pedagang Yolanda mengaku saat ini harga cabai merah asal Bukittinggi dijual mulai dari Rp52 ribu per kg, cabai medan Rp50 ribu per kg, dan cabai hijau bekisar Rp35 ribu per kg. Lalu cabai rawit merah dijual Rp64 ribu per kg, dan bawang merah Rp48 ribu per kg dan bawang putih berkisar Rp24 ribu per kg.
Dikatakan Yolanda lagi, penurunan harga ini sengaja dilakukan oleh para pedagang agar stok bahan yang mereka dapatkan Jepang akhir tahun 2022 lalu dapat habis terjual sehingga tidak mengalami kerusakan yang nantinya akan merugikan para pedagang.
Pasalnya kualitas barang yang didapat tidaklah sebagus dulu karenna saat ini para petani masih mengalami gagal panen akibat cuaca. ''Kadang kalau siang kita jual obral saja lagi cabai ini. Daripada banyak yang rusak kan. Setidaknya kami masih dapat untung walaupun sedikit,'' kata dia.
Meksipun begitu masih ada sejumlah bahan keperluan pokok lainnya yang kini masih tercatat cukup tinggi. Di antaranya timun yang kini dijual seharga Rp8.000 per kg, tomat yang sebelumnya hanya Rp10 ribu per kg kini naik jadi Rp12 ribu per kg. Selanjutnya kentang yang juga ikutan naik menjadiRp12 ribu per kg.
''Semoga saja harga keperluan pokok ini benar-benar turun dan kualitasnya juga bagus agar kami pedagang dan pembeli bisa sama-sama mendapatkan keuntungan,'' harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin mengatakan, saat ini harga sejumlah barang keperluan pokok di pasaran mulai alami penurunan yang terjadi sejak berakhirnya libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Bahkan harga sejumlah komoditi sudah kembali normal. Sementara untuk pasokan bahan pokok juga masih mencukupi kebutuhan masyarakat. ''Sudah terjadi penurunan harga, kondisi terus membaik. Untuk harga cabai sudah turun, kemudian harga ayam juga sudah turun,'' ujar Zulhelmi Arifin.
Ia menuturkan, yang menjadi perhatian kemarin adalah meroketnya harga daging ayam. Kemarin itu sempat Rp35 ribu kini sudah ke Rp32 ribu. Kemudian daging sapi juga turun dari Rp140 ribu kini menjadi Rp130 ribu.
Ia menilai, saat ini situasi Pekanbaru sudah semakin kondusif. Walaupun demikian pihaknya tetap melakukan pengawasan terkait ketersediaan dan harga bahan pokok di pasaran.
''Kita berharap kita bisa juga terus menjaga kestabilan harga yang ada di kota Pekanbaru,'' ungkapnya.
Ia menambahkan, kenaikan harga yang terjadi sebelumnya itu kemungkinan karena memang faktor hari besar natal dan tahun baru. ''Tapi ke depan kita akan pelajari untuk antisipasi sehingga walaupun hari besar ataupun tidak, kita tetap bisa menjaga keseimbangan harga,'' tegasnya.(ali/ayi/yls)
Laporan TIM RIAU POS, Kota